Mantapkan Kualitas, MAN Kota Batu Sambut Tahun Ajaran Baru dengan Pelatihan Peningkatan Kinerja

Home | Daftar Berita

Mantapkan Kualitas, MAN Kota Batu Sambut Tahun Ajaran Baru dengan Pelatihan Peningkatan Kinerja


Mantapkan Kualitas, MAN Kota Batu Sambut Tahun Ajaran Baru dengan Pelatihan Peningkatan Kinerja

11 July 2025 | Kurikulum

MAN Kota Batu tak henti meng-upgrade diri. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, MAN Kota Batu bekali SDM-nya dengan pelatihan intensif selama 2 hari berturut-turut (9-10 Juli 2025) di Aula MAN Kota Batu. Berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan unggul dalam segala aspek, pelatihan yang berlangsung menyajikan beragam materi yang inovatif. Mulai dari pelayanan unggul, pendidikan yang ramah dan terintegrasi, digitalisasi, hingga pembelajaran berbasis kurikulum cinta dan deep learning dibahas oleh para pakar secara tuntas dan mendalam. Hal ini tak lepas dari upaya MAN Kota Batu dalam mendukung dan mewujudkan Asta Protas Kementerian Agama. Pelatihan yang dilaksanakan dua hari berturut-turut ini menghadirkan empat nara sumber.

Menghadirkan Like Raskova Oktaberlina, seorang Profesor dan Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim, memberikan materi “Pelatihan Service Excellence” yang diikuti dengan antusias oleh para guru dan tenaga kependidikan. Lebih dari sekedar teori, Like berhasil menyajikan pemahaman bermakna yang menyentuh audience sebagai dasar untuk memberikan excellent service. Like menyampaikan bahwa inti dari excellent service adalah rasa. Bagaimana kita membawa diri kita bahkan dalam hal yang sederhana untuk meninggalkan rasa yang baik kepada orang lain. Lebih lanjut, Like menjelaskan bahwa ada dua rasa yang harus diberikan : trust dan suka. Tak hanya itu, Like juga menghadirkan berbagai contoh pelayanan publik yang benar secara langsung. Tenaga kependidikan seperti satpam dan kebersihan diminta untuk praktek langsung untuk memberikan pelayanan yang prima dalam beberapa kasus. Para guru bahkan dipandu untuk bisa menjadi guru yang berpenampilan menarik dengan belajar berjalan yang benar. 

Di ujung penjelasan, Like menekankan bahwa gaji tidak sama dengan rezeki. Allah yang membuat seseorang cukup dengan rezeki meskipun mungkin gajinya tidak banyak. Oleh karenanya, untuk menciptakan service excellence, kita harus melakukan semua pekerjaan sebaik mungkin untuk persembahan kita kepada Allah yang sudah menafkahi dan memberi kita penghidupan.

Berbeda dengan hari pertama, hari kedua pelatihan menghadirkan 3 narasumber sekaligus. Di sesi pertama, Siti Faujiyah Nurohman seorang pendidik yang saat ini menjabat ketua tim penggerak PKK pemerintah Kota Batu menjadi keynote speaker bertajuk “Mewujudkan Pendidikan yang Unggul, Ramah, dan Terintegrasi”. Dengan pengalamannya sebagai pendidik, wanita yang akrab disapa Bu Faujiyah ini menceritakan banyak kisah-kisah inspiratif. Faujiyah menyampaikan bahwa guru harus bisa masuk ke dunia anak agar bisa lebih memahami pergaulan mereka dan masalah-masalah yang dialaminya. “Diharapkan anak-anak bisa menjadikan guru sebagai sahabat sehingga tidak takut untuk bercerita,” tuturnya. Faujiyah juga menawarkan jika perlu ada program pendidikan yang bersanding dengan PKK. “Jika membutuhkan narasumber terkait bullying, kekerasan, narkoba, dan sebagainya, kami punya,” ujarnya mantap. Dengan kolaborasi ini, diharapkan permasalahan-permasalahan siswa bisa teratasi secara terintegrasi.

Di sesi kedua, peserta pelatihan mengikuti pemaparan Muhammad Nazar Rosidi, guru TIK MAN Kota Batu yang juga dipercaya sebagai Tim Aplikasi di Direktorat KSKK Kemenag RI. Pelatihan tentang “Panduan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pembelajaran MAN Kota Batu” ini adalah aplikasi yang akan diterapkan di MAN Kota Batu sebagai wujud pelayanan berbasis digital. Sebagai bentuk inovasi MAN Kota Batu dalam menghadirkan digitalisasi di setiap lini, sebuah aplikasi manajemen pembelajaran berbasis website digital dan aplikasi android sedang dikembangkan. Nazar sebagai pengembang aplikasi ini mengenalkan aplikasi tersebut lengkap dengan fitur dan tata cara penggunaannya. Nazar mengawali penjelasannya dengan definisi digitalisasi. Ia menyampaikan bahwa digitalisasi bukan dilihat dari penggunaan device canggih dan mahal, melainkan upaya untuk mempersingkat birokrasi dan paperless.

Meskipun masih dalam tahap penyempurnaan, aplikasi ini sudah menampilkan berbagai fitur canggih seperti absen online, manajemen piket, manajemen BK, manajemen guru lengkap dengan fitur uploud perangkat mengajar, perizinan, dan jurnal pembelajaran yang terintegrasi dengan akun siswa, guru, wali kelas, kurikulum, guru piket, bahkan wali siswa. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini proses belajar mengajar berikut kelengkapan administrasinya bisa lebih efektif dan efisien

Sesi ketiga dimulai pukul 13.00 dengan menghadirkan narasumber seorang widyaiswara bernama Widayanto. Materi berjudul “Implementasi Kurikulum Cinta dan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)” menjadi penutup serangkaian pelatihan kali ini. Widayanto menyampaikan bahwa Kurikulum Cinta dan Deep Learning diterapkan oleh madrasah dibawah naungan Kemenag. Meskipun demikian, ini tidak lantas menggantikan kurikulum merdeka. Kurikulum berbasis cinta bertujuan untuk melahirkan insan yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan selalu mengedepankan cinta sebagai prinsip dasar dalam kehidupan. Sehingga dibutuhkan pembiasaan nilai-nilai tersebut dalam pembelajaran. Sedangkan pembelajaran deep learning adalah pembelajaran yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful)

Meski hari sudah menjelang sore, semangat dan atensi audiens tidak lantas menurun. Pasalnya, penyampaian materi Widayanto yang unik dan ekspresif kerap mengundang tawa. Tak hanya itu, ice breaking dan kuis online yang seru menjadi sarana learning by doing yang dicontohkan oleh Widayanto untuk menciptakan kelas yang mindful, meaningful, dan joyful.