Gandeng 4 Sekolah di Kota Batu, Polda Jatim gelar Safari Generasi Muda Anti Narkoba di MAN Kota Batu

Home | Daftar Berita

Gandeng 4 Sekolah di Kota Batu, Polda Jatim gelar Safari Generasi Muda Anti Narkoba di MAN Kota Batu


Gandeng 4 Sekolah di Kota Batu, Polda Jatim gelar Safari Generasi Muda Anti Narkoba di MAN Kota Batu

29 August 2025 | Humas

Kota Batu – MAN Kota Batu menjadi tuan rumah penyelenggaraan Safari Generasi Muda Anti Narkoba pada Jumat (29 Oktober 2025) yang diadakan oleh Polda Jawa Timur, sebuah kegiatan edukatif yang bertujuan menanamkan kesadaran bahaya narkoba di kalangan pelajar. Acara ini dihadiri oleh perwakilan guru dan siswa dari MAN Kota Batu, SMAN 1 Batu, SMKN 1 Batu, dan SMA Imanuel Batu. Antusiasme peserta terlihat sejak awal kegiatan, dengan penuh perhatian mengikuti rangkaian acara yang berlangsung di aula MAN Kota Batu.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama Sutiono, Kasubdit Bintibsos Polda Jatim dan Budi Hariyanto dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu. Farhadi, Kepala MAN Kota Batu menyatakan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi upaya pencegahan untuk generasi muda Kota Batu.

Di sesi pertama, Sutiono mengawali materi dengan penjelasan mengenai Visi Indonesia emas 2045 "Indonesia Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Di 100 tahun Indonesia merdeka 4 pilar pembangunan meliputi pembangunan manusia dan penguasaan iptek, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Menurut Sutiono, generasi muda mengalami enam permasalahan karakter dalam hal penghayatan nilai-nilai pancasila, nilai-nilai etika dan budaya, ancaman disintegrasi bangsa dan melemahnya kemandirian bangsa. Lebih lanjut, Sutiono menjelaskan pembangunan karakter generasi muda adalah melalui pendidikan dan inti pendidikan karakter adalah keteladanan dan pembiasaan."Imtak tanpa iptek : tidak berdaya, iptek tanpa imtak : berbahaya," tuturnya. 

Budi hariyanto di sesi kedua memaparkan materi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba, modus peredarannya di kalangan remaja, serta pentingnya membangun ketahanan diri untuk menolak narkoba. Budi menyoroti realita mengerikan yang mengancammasa depan generasi muda kita. Sekitar kurang lebih 300 ton narkoba masuk ke Indonesia setiap tahunnya. Pada Mei 2025, BNN menahan sebanyak 4 ton sabu yang dikirim melalui jalur laut.

Budi juga menekankan bahwa pencegahan narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.


Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang dimanfaatkan para siswa untuk menggali lebih dalam tentang upaya pencegahan narkoba, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Ada juga yang sharing menyampaikan keresahan keadaan generasi muda di kampungnya dan meminta solusi riil yang bisa dilakukan untuk menghadapi keadaan demikian. Sutiono menyarankan agar para siswa tidak perlu ragu untuk melaporkan kepada kepolisian agar bisa dipantau dan ditindak lanjuti.