Jaga Generasi Sehat, Dinkes Kota Batu Gandeng MAN Batu Sukseskan Program "Sekolah Bebas Anemia"

Home | Daftar Berita

Jaga Generasi Sehat, Dinkes Kota Batu Gandeng MAN Batu Sukseskan Program "Sekolah Bebas Anemia"


Jaga Generasi Sehat, Dinkes Kota Batu Gandeng MAN Batu Sukseskan Program "Sekolah Bebas Anemia"

03 October 2025 | Humas

KOTA BATU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu meluncurkan langkah strategis dalam upaya pencegahan anemia remaja melalui program "Sekolah Bebas Anemia Melalui Aksi Bergizi". MAN Kota Batu ditunjuk sebagai proyek percontohan (pilot project) utama, menandai kolaborasi serius pemerintah daerah dengan institusi pendidikan dalam meningkatkan status gizi siswa.

Acara penyuluhan ini diselenggarakan di aula MAN Kota Batu, Jum'at siang (03/10/2025) diikuti oleh guru dan karyawan MAN Kota Batu, dibuka secara langsung oleh Kepala Madrasah, Drs. H. Farhadi, M. Si. Ia menyambut hangat program ini dan menekankan pentingnya intervensi gizi. Farhadi menyadari bahwa pencegahan anemia dan dampak jangka panjang kurang gizi sangat krusial. Terlebih, MAN Kota Batu memiliki lebih dari 800 siswi remaja putri, kelompok yang paling rentan, menegaskan dukungan penuh madrasah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Aditya Prasaja, hadir didampingi oleh dr. Emie Prabawati dan dr. Sachariano dari Puskesmas Sisir. Aditya Prasaja menjelaskan bahwa program ini adalah ikhtiar nyata untuk menjaga kesehatan generasi penerus. Dalam wawancara, Aditya Prasaja mengungkapkan alasan penunjukan MAN Kota Batu sebagai pilot project. "MAN Batu dipilih karena memiliki rasio siswa perempuan (remaja putri) yang signifikan di Kota Batu. Ini adalah starting point yang tepat untuk mengedukasi intensif tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)," jelasnya.

Ia mengakui bahwa pelaksanaan program TTD pemerintah sebelumnya kurang maksimal karena minimnya monitoring. Oleh karena itu, piloting project ini diharapkan dapat menjadi rumusan kebijakan yang lebih baik ke depannya.

"Keberhasilan program di MAN ini akan menjadi landasan untuk meningkatkan monitoring dan pendampingan dan berimbas pada pengambilan kebijakan Dinkes di masa depan," tambahnya.

Gejala Anemia dan Rencana Pendampingan 11 Minggu

Sesi edukasi inti dibawakan oleh dr. Emie Prabawati, yang secara detail memaparkan gejala anemia dan dampaknya terhadap performa belajar dan kesehatan reproduksi. Sesi ini berlangsung interaktif, dengan antusiasme tinggi dari para guru yang mengajukan pertanyaan mendalam mengenai teknis program.

Di akhir acara, Ibu Nurdiana dari Dinkes menyampaikan bahwa program ini adalah tindak lanjut dari Aksi Bergizi yang pernah dilaksanakan pada tahun 2022. Ia memaparkan Rencana Kegiatan Pendampingan yang akan berjalan selama 11 minggu ke depan sebagai start program, terbagi dalam tiga fase:

  • Persiapan: Sosialisasi intensif di bulan Oktober.
  • Pelaksanaan: Aksi Bergizi yang masif di bulan November.
  • Monev: Evaluasi dan analisis hasil pendampingan di bulan Desember.

Evaluasi efektivitas program akan membandingkan hasil Cek Kadar Hemoglobin (CKG) awal dengan hasil di akhir program. Kolaborasi antara Dinkes dan MAN Kota Batu ini diharapkan dapat menjadi best practice dalam mewujudkan remaja Kota Batu yang sehat dan bebas dari anemia.