LAYANAN DIGITAL

MENU


Absensi
RDM
CBT
EMIS
Pengumuman
Berita
Agenda
E-BOOKS
Wali Kota Batu Sambut Dua Tim Riset MAN Kota Batu Dari Korea

Home | Daftar Berita

Wali Kota Batu Sambut Dua Tim Riset MAN Kota Batu Dari Korea


Wali Kota Batu Sambut Dua Tim Riset MAN Kota Batu Dari Korea

27 May 2025 | Humas

Kota Batu, 16/1/ 2025 – Dua tim riset MAN Kota Batu kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dalam ajang Korea Science and Engineering Fair (KSEF) 2024 yang berlangsung di Korea Selatan pada 12–14 Januari 2025, tim Faiqotul Himma Yulizma (XII MIPA 1) dan Yuri Earlene Nian Wijaya (XI-D) berhasil meraih Silver Medal Bidang Mathematics, sementara tim Utiya Rahman (XII MIPA 1) dan Ludira Madjid Reksa Mahendra (XII MIPA 1) meraih Honorable Mention pada bidang Enviromental Science. Prestasi ini menjadi momentum membanggakan bagi seluruh warga Madrasah. Dalam acara penyambutan digelar meriah di halaman MAN Kota Batu, kedatangan para siswa berprestasi ini disambut oleh seluruh warga sekolah, Ketua Komite MAN Kota Batu, Jajaran Kepala Kemenag Kota Batu, serta Wali Kota Batu terpilih, Bapak Nurochman, M.H.

Dalam sambutannya, Kepala MAN Kota Batu, Farhadi menyatakan rasa bangga dan harapan besar terhadap generasi muda madrasah. “Prestasi ini menunjukkan bahwa siswa-siswa MAN Kota Batu tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di panggung dunia. Kami akan terus mendukung penuh pengembangan riset dan inovasi di lingkungan madrasah,” ungkapnya. Prestasi ini menunjukkan pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman dalam pendidikan madrasah. Menurut Farhadi keberhasilan ini juga dengan adanya dukungan wali siswa dari ke 4 siswa tersebut.

Acara penyambutan juga dihadiri oleh Kabag TU Kementerian Agama Kota Batu, Rohamtullah menegaskan pentingnya sinergi antara pendidikan, riset, dan pengembangan karakter siswa. Dengan pencapaian ini, MAN Kota Batu makin dikenal dikancah Nasional dan Internasional. Sesuai dengan jargon Madrasah yaitu Madrasah Maju Bermutu Mendunia. MAN Kota Batu bisa membuktikan bahwa sekolah yang maju didukung dengan teknologi mampu mewujudkan mutu yang baik dan dikenal dunia. Keberhasilan mereka menjadi bukti bahwa pendidikan di madrasah mampu melahirkan generasi kreatif dan inovatif.

Wali Kota Batu terpilih, Nurochman, turut memberikan apresiasi. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan “Selamat atas prestasi yang sudah ditorehkan siswa-siswi yang telah mengharumkan nama baik MAN Kota Batu”. Hal ini menjadi inspirasi dan spirit untuk totalitas belajar siswa yang lain. Nurochman yang merupakan alumni MAN Kota tahun 1988 menyampaikan pesan kepada seluruh siswa untuk memanfaatkan masa sekolah ini dengan meraih prestasi akademik dan non-akademik. Hal ini untuk menyempurnakan keunggulan MAN Kota Batu. Nurochman mengakui bahwa Madrasah inilah yang mengajarkan totalitas menjalankan pengabdian. Pengalaman menjadi ketua OSIS saat sekolah membawanya untuk semangat mengikuti kegiatan organisasi yang lain hingga berhasil menjadi wali kota terpilih. “Maka tetap semangat untuk belajar dan tetap mendoakan para guru yang mengajarkan kita semua, karena karena beliau lah akan terbentuk pribadi yang unggul”, pesan Nurochman dalam sambutannya. Untuk semua guru agar terus mengabdikan dan membimbing anak-anak untuk lebih baik lagi. Para guru sudah membuktikan bahwa keberhasilan dalam mendidik sampai sukses dalam pengabdian kepada negara dan madrasah. Tak lupa pesan singkatnyanya “Masa depan menunggu panjenengan semuanya”.

Momen ini semakin istimewa dengan reward yang diberikan madrasah berupa rangkai bunga uang dan snack. Sambutan tim banjari yang melantunkan sholawat menuju lapangan basket MAN kota Batu dengan kanan kiri jalan dipenuhi barisan guru dan siswa-siswi. Suasana haru dan bangga begitu terasa ketika para tim riset menyampaikan presentasi mereka menggunakan Bahasa Inggris. Bahkan sedikit pengalaman mereka selama berkompetisi di Korea.

Dua tim riset MAN Kota Batu ini membawakan proyek-proyek riset unggulan yang berhasil masuk 205 proyek final (Proyek Terpilih) dari 432 peserta (Proyek Terdaftar). Lomba penulisan ini diikuti 13 negara didunia yaitu Indonesia, Inggris, Thailand, Malaysia, Cina, Jepang, India, Tunisia, Jerman, Taiwan, Amerika, Turki, dan Korea Selatan. Utiya dan Ludira mengangkat penelitian dengan judul Exploring The Role of Pathogenic and Non-Pathogenic Mushrooms In Plastic Waste Management. Alasan mereka mengangkat tema itu adalah untuk mengeksplor kemampuan agen biodegradasi dalam hal ini jamur sebagai salah satu alternative penanganan masalah sampah plastik yang masih menjadi masalah utama didunia. Selain itu juga sebagai perwujudan peran generasi muda dalam mensukseskan Sustainable Development Goals (SDGs).

Faiq dan Yuri menulis penelitian tentang matemathic. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pertumbuhan kanker melalui perhitungan regresi polinomia. Hal ini dilatar belakangi banyaknya orang yang masih mengidap penyakit kanker. Harapan dari penelitian ini agar dapat meminimalisir penderita kanker di Indonesia maupun dunia.

Keberhasilan tim ini disertai dengan persiapan yang cukup lama dari bulan Oktober- Desember. Mulai dengan pemilihan judul dan anggota tim. Dilanjutkan dengan menyusun abstrak, membuat naskah, melakukan penelitian, serta pengujian sebagai bagian dari tahap penelitian. Selanjutnya, tim mengikuti beberapa tahap seleksi, mulai dari seleksi abstrak, seleksi naskah, hingga seleksi presentasi yang diadakan pada bulan Desember. Akhirnya buan Januari berangkat ke Korea Selatan ini.

Mereka menyampaikan selama kegiatan di sana, pada hari pertama, tepatnya Minggu tanggal 12, menghadiri awarding ceremony yang diselenggarakan oleh pihak Korea Science Service. Semua tim mendapat jamuan secara resmi dan diajak untuk melihat proses pendelegasian yang dilakukan di Korea. Kegiatan hari itu diakhiri dengan city tour hingga malam. Hari kedua, semua peserta melanjutkan dengan Seoul tour, menjelajahi berbagai tempat menarik di kota tersebut dari pagi hingga malam. Dan hari terakhir, mereka fokus pada kegiatan dokumentasi, merangkum pengalaman selama kegiatan di Korea, sekaligus melakukan persiapan untuk kembali ke Indonesia.

“Saya sangat senang dan bersyukur diberi kesempatan dan pengalaman untuk mengikuti lomba internasional, terutama di negara Korea yang sangat termasyhur akan budayanya”. Ungkap Utiya. Pada kesempatan ini, Faiq memberikan motivasi kepaa adik-adik riset untuk tetap belajar, fahami risetnya, jangan pernah meremehkan atau menganggap ringan sebuah kompetisi, jadi siapkan dengan matang atas riset kalian. Jika ingin berlomba pastikan dulu dirimu sudah siap dari segala hal, jangan malas membaca untuk menemukan hal baru dan menjawab pertanyaan pertanyaan yang sempat terlintas di otak mengenai penelitian atau riset kalian. (IR)