Wali Kota Batu Sambut Dua Tim Riset MAN Kota Batu Dari Korea

Dalam sambutannya, Kepala MAN Kota Batu, Farhadi menyatakan
rasa bangga dan harapan besar terhadap generasi muda madrasah. “Prestasi ini
menunjukkan bahwa siswa-siswa MAN Kota Batu tidak hanya mampu bersaing di
tingkat nasional, tetapi juga di panggung dunia. Kami akan terus mendukung
penuh pengembangan riset dan inovasi di lingkungan madrasah,” ungkapnya. Prestasi
ini menunjukkan pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai
keislaman dalam pendidikan madrasah. Menurut Farhadi keberhasilan ini juga
dengan adanya dukungan wali siswa dari ke 4 siswa tersebut.
Acara penyambutan juga dihadiri oleh Kabag TU Kementerian
Agama Kota Batu, Rohamtullah menegaskan pentingnya sinergi
antara pendidikan, riset, dan pengembangan karakter siswa. Dengan pencapaian
ini, MAN Kota Batu makin dikenal dikancah Nasional dan Internasional. Sesuai
dengan jargon Madrasah yaitu Madrasah Maju Bermutu Mendunia. MAN Kota Batu bisa
membuktikan bahwa sekolah yang maju didukung dengan teknologi mampu mewujudkan
mutu yang baik dan dikenal dunia. Keberhasilan mereka menjadi bukti bahwa
pendidikan di madrasah mampu melahirkan generasi kreatif dan inovatif.
Wali Kota Batu terpilih, Nurochman, turut memberikan
apresiasi. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan “Selamat atas prestasi yang
sudah ditorehkan siswa-siswi yang telah mengharumkan nama baik MAN Kota Batu”.
Hal ini menjadi inspirasi dan spirit untuk totalitas belajar siswa yang lain.
Nurochman yang merupakan alumni MAN Kota tahun 1988 menyampaikan pesan kepada
seluruh siswa untuk memanfaatkan masa sekolah ini dengan meraih prestasi
akademik dan non-akademik. Hal ini untuk menyempurnakan keunggulan MAN Kota
Batu. Nurochman mengakui bahwa Madrasah inilah yang mengajarkan totalitas
menjalankan pengabdian. Pengalaman menjadi ketua OSIS saat sekolah membawanya
untuk semangat mengikuti kegiatan organisasi yang lain hingga berhasil menjadi
wali kota terpilih. “Maka tetap semangat untuk belajar dan tetap mendoakan para
guru yang mengajarkan kita semua, karena karena beliau lah akan terbentuk
pribadi yang unggul”, pesan Nurochman dalam sambutannya. Untuk semua guru agar
terus mengabdikan dan membimbing anak-anak untuk lebih baik lagi. Para guru
sudah membuktikan bahwa keberhasilan dalam mendidik sampai sukses dalam
pengabdian kepada negara dan madrasah. Tak lupa pesan singkatnyanya “Masa depan
menunggu panjenengan semuanya”.
Momen ini semakin istimewa dengan reward yang diberikan madrasah
berupa rangkai bunga uang dan snack. Sambutan tim banjari yang melantunkan
sholawat menuju lapangan basket MAN kota Batu dengan kanan kiri jalan dipenuhi
barisan guru dan siswa-siswi. Suasana haru dan bangga begitu terasa ketika para
tim riset menyampaikan presentasi mereka menggunakan Bahasa Inggris. Bahkan
sedikit pengalaman mereka selama berkompetisi di Korea.
Dua tim riset MAN Kota Batu ini membawakan proyek-proyek
riset unggulan yang berhasil masuk 205 proyek final (Proyek Terpilih) dari 432 peserta (Proyek Terdaftar).
Lomba penulisan ini diikuti 13 negara didunia yaitu Indonesia, Inggris,
Thailand, Malaysia, Cina, Jepang, India, Tunisia, Jerman, Taiwan, Amerika,
Turki, dan Korea Selatan. Utiya dan Ludira mengangkat penelitian dengan judul Exploring
The Role of Pathogenic and Non-Pathogenic Mushrooms In Plastic Waste Management.
Alasan mereka mengangkat tema itu adalah untuk mengeksplor kemampuan agen
biodegradasi dalam hal ini jamur sebagai salah satu alternative penanganan
masalah sampah plastik yang masih menjadi masalah utama didunia. Selain itu
juga sebagai perwujudan peran generasi muda dalam mensukseskan Sustainable
Development Goals (SDGs).
Faiq dan
Yuri menulis penelitian tentang matemathic. Penelitian ini bertujuan untuk
memprediksi pertumbuhan kanker melalui perhitungan regresi polinomia. Hal ini
dilatar belakangi banyaknya orang yang masih mengidap penyakit kanker. Harapan
dari penelitian ini agar dapat meminimalisir penderita kanker di Indonesia
maupun dunia.
Keberhasilan
tim ini disertai dengan persiapan yang cukup lama dari bulan Oktober- Desember.
Mulai dengan pemilihan judul dan anggota tim. Dilanjutkan dengan menyusun
abstrak, membuat naskah, melakukan penelitian, serta pengujian sebagai bagian
dari tahap penelitian. Selanjutnya, tim mengikuti beberapa tahap seleksi, mulai
dari seleksi abstrak, seleksi naskah, hingga seleksi presentasi yang diadakan
pada bulan Desember. Akhirnya buan Januari berangkat ke Korea Selatan ini.
Mereka
menyampaikan selama kegiatan di sana, pada hari pertama, tepatnya Minggu
tanggal 12, menghadiri awarding ceremony yang diselenggarakan oleh pihak
Korea Science Service. Semua tim mendapat jamuan secara resmi dan diajak untuk
melihat proses pendelegasian yang dilakukan di Korea. Kegiatan hari itu
diakhiri dengan city tour hingga malam. Hari kedua, semua peserta
melanjutkan dengan Seoul tour, menjelajahi berbagai tempat menarik di
kota tersebut dari pagi hingga malam. Dan hari terakhir, mereka fokus pada
kegiatan dokumentasi, merangkum pengalaman selama kegiatan di Korea, sekaligus
melakukan persiapan untuk kembali ke Indonesia.
“Saya sangat
senang dan bersyukur diberi kesempatan dan pengalaman untuk mengikuti lomba
internasional, terutama di negara Korea yang sangat termasyhur akan budayanya”.
Ungkap Utiya. Pada kesempatan ini, Faiq memberikan motivasi kepaa adik-adik
riset untuk tetap belajar, fahami risetnya, jangan pernah meremehkan atau
menganggap ringan sebuah kompetisi, jadi siapkan dengan matang atas riset
kalian. Jika ingin berlomba pastikan dulu dirimu sudah siap dari segala hal,
jangan malas membaca untuk menemukan hal baru dan menjawab pertanyaan
pertanyaan yang sempat terlintas di otak mengenai penelitian atau riset kalian. (IR)